Sungai Penuh – Persoalan sampah di kota Sungai Penuh merupakan persoalan serius yang tidak hanya menjadi tanggung jawab walikota semata, namun menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat kota sungai penuh.

Gubernur Jambi Al Haris pada kunjungannya ke Kota Sungai Penuh pada Selasa 6 Mei 2025 mengatakan Pemerintah Provinsi Jambi baru saja melakukan mediasi kepada kedua kepada daerah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

“Kedua Kepala daerah tersebut menyepakati berdirinya TPA Regional di Desa Renah Kayu Embun, hanya saja kita kesulitan untuk mencari lahan TPA Regional” ujar Al Haris.

Lebih lanjut Al Haris menyanyangkan bahwa masyarakat banyak yang tidak mengetahui hadirnya TPA Regional yang modern, dan di lokasi TPA Regional nantinya tidak akan adanya bau yang menyengat di TPA Regional.

“Dengan teknologi Sanitary Landfil, akan terciptanya TPA Regional yang tidak memiliki bau yang tidak sedap, sehingga para masyarakat akan merasa aman dan nyaman, nah pemahaman ini yang perlu di ketahui oleh seluruh masyarakat Kota Sungai Penuh, dan sebanyak 2 hektar tanah di RKE akan di gunakan sebagai lahan TPA Regional ” tutupnya

Untuk diketahui, sebelumnya rencana lokasi TPA Regional di Desa Renah Kayu Embun pernah ditolak oleh masyarakat Kumun Debai pada Rabu 1 Juni 2022 untuk dijadikan TPA pada zaman Kepemimpinan Walikota Ahmadi Zubir.

Warga melakukan blokade jalan agar sampah tidak di buang di TPA Regional Desa Renah Kayu Embun.

Salah seorang tokoh masyarakat Feri Siswadi waktu itu mengatakan ” Dari pagi hingga malam kami akan bertahan di Desa Renah Kayu Embun, karena Desa RKE bukan lagi lokasi pembuangan sampah ” ujar Feri.

Kemudian, lanjutnya, sesuai dengan surat Kementrian Lingkungan Hidup bahwa lokasi RKE adalah hutan produksi dan melarang aktifitas merusak hutan produksi dengan melakukan pembuangan sampah.

“Kita disini dilindungi dan mengawal Undang – Undang. Serta mengawal surat Pemerintah Kota Sungaipenuh yang ditanda tangani oleh Wakil Walikota Alvia Santoni,” tegasnya.

Bahkan dalam grup WA Kilas Politik sempat keluar celetukan dari akun bernama Fetroletri yang memunculkan pertanyaan.

“Intinyo masyarakat sana mau ??? Lah payah2 nanti rupo di tolak masyarakat.”ujarnya dalam diskusi grup WA.