MERANGIN – Program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah pusat mulai diimplementasikan secara nyata di Lapas Kelas IIB Bangko. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memanfaatkan lahan kosong yang ada di lingkungan lapas untuk ditanami berbagai jenis sayuran guna mencukupi kebutuhan pangan warga binaan.

 

Pantauan di lokasi, para narapidana aktif mengelola lahan binker lapas dengan menanam sayuran seperti bayam, kangkung, dan cabai. Kegiatan ini dilakukan secara rutin dan menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian yang ada di dalam lapas.

 

“Ada lahan yang kita tanami sayuran berupa bayam, kangkung, dan juga cabai. Hasilnya lumayan, bisa mencukupi kebutuhan sayur untuk warga binaan kita,” ungkap Kalapas Kelas IIB Bangko, Heri Amd.IP, SH, MH, kepada awak media.

 

Tak hanya berhenti pada tiga jenis sayuran itu saja, penanaman dilakukan bergilir sesuai musim. Tanaman seperti terong dan kacang panjang juga turut dibudidayakan. Menurut Kalapas, pergantian tanaman dilakukan agar variasi menu makan para napi tetap terjaga.

 

“Hampir setiap musim panen, kita ganti bibit. Misalnya bulan ini selesai panen bayam dan kangkung, bulan depan kita ganti dengan terong atau kacang panjang. Supaya pengolahan menu lebih bervariasi,” jelasnya.

 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa hasil panen dari lahan tersebut turut membantu menekan biaya operasional pembelian sayur. Dengan begitu, anggaran bisa dialihkan untuk menambah kebutuhan lauk pauk para napi.

 

“Ini seperti subsidi silang. Sehingga pola makan jadi lebih bervariasi, nilai gizinya juga lebih baik. Dan penanaman seperti ini akan terus kita lanjutkan,” tutup Kalapas.***