Kerinci – Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Desa Koto Beringin, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, tahun ini agak sedikit berbeda. inisiasi antara tokoh pemuda, fauzan Dzakwan dan kepala desa Koto Beringin dengan kolaborasi penuh seluruh elemen masyarakat Koto beringin, sukses menggandeng Pegadaian Cabang Sungai Penuh dan mendapat dukungan dari Bank Jambi, menghadirkan rangkaian acara yang meriah sekaligus bermanfaat.

Berbagai jenis perlombaan akan diadakan, mulai dari tarik tambang, balap karung, dan lomba lainnya. Semua digelar untuk memupuk semangat persatuan, kebersamaan, dan kegembiraan masyarakat.

Tidak hanya hiburan, rangkaian perayaan tahun ini juga menghadirkan Literasi Keuangan Merdeka. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan masyarakat pada lembaga keuangan formal, memberikan edukasi tentang pengelolaan keuangan keluarga, serta membiasakan warga untuk menabung dan berinvestasi dengan bijak.

salah satu tokoh pemuda Koto Beringin,Fauzan Dzakwan, yang turut menjadi inisiator kegiatan, menyampaikan bahwa perayaan ini diharapkan memberi manfaat ganda bagi masyarakat.

“Kami ingin kemerdekaan dirayakan bukan hanya dengan lomba dan hiburan, tetapi juga dengan menambah wawasan. Literasi keuangan ini menjadi langkah kecil untuk membuka peluang masyarakat memahami dan memanfaatkan lembaga keuangan demi masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Kepala Desa Koto Beringin, Reza Fahlevi, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi.

“Kami berterima kasih kepada Pegadaian CP Sungai Penuh dan Bank Jambi yang telah mendukung kegiatan ini, serta kepada seluruh pemuda dan warga yang terlibat aktif. Semoga kerja sama ini dapat berlanjut di masa depan dan memberi dampak positif bagi kemajuan desa,” ucapnya.

Perayaan HUT RI ke-80 di Koto Beringin tahun ini membuktikan bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya dapat diwujudkan melalui lomba dan hiburan, tetapi juga lewat kegiatan yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan menggandeng BUMN dan BUMD, desa ini menunjukkan bahwa perayaan di tingkat desa bisa menjadi momen penuh makna yang menggabungkan kebersamaan, inovasi, dan edukasi bagi seluruh lapisan warga. Tutupnya (Guh)