Tebo – Desa Rimbo Mulyo menjadi tujuan para penggemar olahraga bola voli di sekitaran Rimbo Bujang dan sekitaran Tebo dan Bungo pada momen HUT RI tahun ini, tepatnya di Lapangan Voli Kantor Desa Rimbo Mulyo (Unit 3).
Pasalnya, Desa Rimbo Mulyo menggelar event cukup bergengsi kali ini yaitu Turnamen Bola Voli Rimbo Mulyo Cup secara open/terbuka yang diikuti klub klub volii yang kabarnya kemudian merekrut pemain pemain handal dari Provinsi lain Wilayah Sumatera seperti dari Pekanbaru, Sumbar, Jambi dan Lampung bahkan dari Jakarta dan pulau Jawa.
Pada Sabtu Malam Minggu, 16/08/2025, digelar partai perempatfinal antara Tim CV i One dan tim Avoc Tegal Arum, yang berdasar informasi kedua tim di perkuat dengan pemain luar provinsi.
Dalam pertandingan memperebutkan tempat di semifinal tersebut berlangsung seru dan berkesudahan tim AVOC berhasil lolos ke semifinal setelah mampu merebut set kemenangan dengan skor 4-1.
Namun kelolosan Tim Avoc yang didampingi tim official Tri Pandawa, Kades Tegal Arum Rohmad Anas dan Anggota DPRD Tebo Golkar Ahmad Ankam sempat dinodai dengan adanya kericuhan saat pertandingan berlangsung.
Tim official Tim Avoc , Tri Pandawa nampak melakukan protes keras di pinggir lapangan dan menunjukkan gestur tak terima dengan kepemimpinan wasit yang di anggap curang.
Hal itu juga nampak saat di penayangan Media Global Warta Tv Tebo
Menurut informasi, hal itu di picu bola keluar yang harusnya out dan poin untuk tim Avoc justru sebaliknya poin untuk Tim i One..
Menurut versi wasit sebelumnya bola terlebih dahulu menyentuh tangan pemain Avoc sebelum out, namun akhirnya Tim i One mengalah dan poin di berikan ke Tim Avoc.
Usai pertandingan beberapa penonton menyayangkan keributan yang sempat terjadi, dan menganggap karena keributan tersebut mempengaruhi mental Tim I One sehingga akhirnya Tim I One menyerah kalah , “Nampaknya usai ribut itu mental Tim iOne kena, jadi akhirnya kalah “, ujarnya.
Insiden ini tentu menodai dan mencoreng kemenangan Tim Avoc Tegal Arum di laga menuju semifinal tersebut, untuk laga lanjutan tentu harus menjadi pembuktian bagi Tim Tegal Arum untuk menunjukkan kemenangan mereka lebih kepada faktor teknis dan kualitas tim daripada karena faktor faktor non teknis.*
