Kerinci – Dua mahasiswi penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dari Fakultas Syariah IAIN Kerinci kembali mengharumkan nama kampus di tingkat nasional. Mereka adalah Saskia Mawaddah dari Prodi Hukum Pidana Islam dan Durratul Humaira dari Prodi Hukum Keluarga Islam. Keduanya meraih Juara 1 Kategori Essay & Presentation Bahasa Indonesia pada ajang Foreign Language Competition (FANCY) 2025 yang diselenggarakan oleh UKBA Universitas Negeri Padang.

Karya mereka mengangkat isu tentang penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) di kalangan generasi muda. “Merupakan satu hal yang sangat kami banggakan dapat membawa almamater IAIN Kerinci, mengikuti dan menjuarai lomba essai bahasa Indonesia yang bertempat di UNP. Adapun isu yang kami angkat adalah penyalahgunaan Gemini Foto AI Era generasi Z,” ujar Saskia Mawaddah.

Durratul Humaira menambahkan, “Melalui essai ini, kami harap dengan adanya UU Etika Penggunaan AI dapat membatasi penyalahgunaan AI. Melalui essai yang kami tawarkan, pemerintah dapat segera menghadirkan Undang-undang Etika Penggunaan AI agar menjadikan pengguna lebih etis dan bertanggung jawab,” ucapnya.

Ketua FORMA KIP-K IAIN Kerinci, Dzikril Ikhsan, menyampaikan ucapan selamat atas prestasi tersebut. “Kami sangat mengapresiasi prestasi Saskia dan Durratul. Mereka telah menunjukkan bahwa mahasiswa KIP-K tidak hanya penerima bantuan, tetapi juga berprestasi dan membawa nama baik kampus di tingkat nasional,” katanya.

Dzikril berharap capaian ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain. “Prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa KIP-K untuk terus berkontribusi, berkarya, dan menjaga nama baik IAIN Kerinci,” tambahnya.

Keberhasilan dua mahasiswi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa IAIN Kerinci mampu bersaing di tingkat nasional melalui ide-ide inovatif dan kepedulian terhadap isu sosial serta perkembangan teknologi. Tutupnya (Guh)