JAMBI – Sebuah skandal proyek Pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Kerinci senilai Rp2,7 miliar kembali membuka borok tata kelola pemerintahan daerah. Proyek yang dirancang untuk memberikan penerangan di jalur rawan dan akses vital masyarakat, justru diduga berubah menjadi ladang korupsi berjemaah.

Sumber internal menyebutkan pola klasik yang digunakan: pengadaan fiktif, hingga jatah proyek yang dibagi rata hingga penentuan titik proyek kepada sejumlah pihak. “Ini bukan sekadar penyalahgunaan, tapi sudah masuk pada level bancakan politik,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.

Tiga Nama Legislator Terseret

Dugaan itu kini menjerat tiga anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Kerinci:

• Arwiyanto (Fraksi PKB)

• Amrizal (Fraksi Golkar)

• Edminudin (Fraksi Gerindra)

Nama mereka muncul dari keterangan salah satu tersangka yang telah ditetapkan oleh Kejaksaan Negeri Sungai Penuh. Ketiganya diduga ikut menikmati aliran dana gelap dari proyek yang semestinya menjadi kebutuhan publik.

“Kontraktor hanya boneka. Proyek sudah diatur dari atas. Legislator punya andil dalam pembagian jatah,” ungkap seorang pengusaha lokal yang pernah ikut tender PJU.

Kursi DPRD di Ujung Tanduk

Kasus ini tak hanya berimplikasi pada proses hukum, tapi juga pada peta kekuasaan di parlemen daerah. Jika ketiga legislator tersebut terbukti bersalah dan diberhentikan tetap, kursi mereka akan jatuh ke mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).

Dasar hukum PAW diatur dalam:

• UU Nomor 17 Tahun 2024 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3)

• UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu

• PKPU Nomor 6 Tahun 2019 tentang PAW

Aturannya jelas: kursi kosong digantikan oleh calon dari partai politik yang sama di dapil yang sama, berdasarkan urutan suara terbanyak berikutnya.

Deretan Nama Calon PAW

Jika proses hukum menetapkan pemberhentian tetap, maka kursi DPRD Provinsi Jambi dari Dapil Kerinci kemungkinan besar akan diisi oleh:

1. Fery Kurniawan, S.Pd – peraih 4.571 suara (PKB)

2. Fadli Insani, S.E – peraih 6.370 suara (Gerindra)

3. Apriodito U – peraih 6.020 suara (Golkar)

Nama-nama tersebut kini menjadi sorotan. Bagi sebagian kalangan, PAW bukan sekadar mekanisme formal, melainkan ujian integritas partai politik. Apakah mereka benar-benar menyiapkan kader yang bersih, atau justru sekadar melanjutkan pola lama?

Publik Menanti Ketegasan

Seiring berjalannya penyidikan, publik Jambi menaruh perhatian besar pada kasus ini. Sebab, proyek infrastruktur dasar yang menyangkut keselamatan warga justru dijadikan bancakan.

“Kalau dewan ikut bermain, bagaimana rakyat bisa percaya? Ini bukan hanya soal hukum, tapi soal moral wakil rakyat,” ujar seorang aktivis antikorupsi di Jambi.

Kini, bola panas ada di tangan aparat penegak hukum. Apakah kasus ini akan benar-benar tuntas hingga ke akar, atau kembali mandek di tengah jalan?. Tutupnya (Guh)