Sungai Penuh – Sebanyak 1470 Hektar lahan persawahan warga di kota sungai penuh tidak bisa di garap oleh para petani, dengan jumlah keseluruhan lahan persawahan sebanyak 3500 hektar lahan persawahan.

Walikota Sungai Penuh Alfin saat di Konfirmasi pada Rabu 23 Juli 2025 Bertepatan dengan kunjungan Mentri pertanian RI Mengatakan “Fenomena tersebut sejak terjadinya banjir pada awal tahun 2024 lalu, sehingga banyak menyebabkan lahan persawahan warga menjadi terendam, dan berdampak di tiga kecamatan Kota Sungai Penuh yaitu Kecamatan Hamparan Rawang, Kecamatan Kumun Debai, serta di kecamatan Tanah Kampung. Dan pelaksanaan normalisasi Sungai sangat diperlukan di sungai penuh” Ujar Alfin Walikota Sungai Penuh.

Lebih lanjut Alfin juga menambahkan bahwa di Sungai Penuh tidak adanya balai benih, sehingga hal itu sangat menyulitkan para petani untuk mendapatkan benih padi dan lain sebagainya.

“Kota sungai penuh tidak memiliki balai benih sehingga hal itu sangat berdampak terhadap produksi pertanian para petani. Tegas alfin

Walikota Sungai Penuh telah menyampaikan keluhan para petani kepada Mentri Pertanian Republik Indonesia dengan harapan segala bentuk harapan masyarakat kota sungai penuh di bidang pertanian agar segera di realisasikan. Tutupnya (Guh)